Memahami manusia tidak semudah membaca satu buku. Buku yang habis di halaman terakhir. Dipenuhi kata dan kalimat dengan makna yang kita tangkap lewat bahasa yang kita pahami. Manusia adalah halaman-halaman tak berujung. Konflik dan plot tak terduga, karakter yang tak pernah habis bahasannya.
Pergerakan antar manusia mengantarkan persentuhan dan gesekan. Terdapat jutaan cara dan rasa bersilangan satu sama lain. Kadang menggesek hati dan melukai perasaan. Timbul dugaan dan prasangka, gunjingan serta keluh kesah. Pun menghadapi makhluk satu bernama manusia akan selalu mengajak kita berkelana. Jauh menuju kedalaman hidup jika dan hanya jika kita mau memikirkannya sejenak.
Mereka tak memahamiku, begitu kata kita.
Mereka tak mau mendengarkan penjelasan yang sudah kukatakan.
Mereka menganggapku begini dan begitu.
Kita pun disibukkan memikirkan apa yang mereka pikirkan tentang kita. Melelahkan bukan?
Dunia ini tidak hitam putih. Tentu saja tidak tersusun dari dua kutub semata. Bukan pula hanya berisi bilangan biner satu dan nol saja.
Logika biner tak bisa diterapkan pada manusia. Tak paham itu bukan bernilai nol, bukan berarti tak paham sama sekali.
Itulah mengapa kita mengenal logika Fuzzy, logika kabur. Di antara nol dan satu ada setengah, seperempat, seperdelapan, dan nilai lainnya. Terletak banyak jalan antara dua kutub, seperti banyak spektrum warna antara hitam dan putih. Logika inilah yang memunculkan kecerdasan artifisial pada perangkat elektronik.
Risau karena penilaian orang menutup kran kemungkinan bahwa mereka peduli. Bahwa kejujuran nasehat seringkali kita terima sebagai bentuk ketidaksukaan. Menutup pintu lain sesungguhnya mereka sayang pada kita.
Maka, masihkah kita menggunakan logika biner untuk meraba hati kita?
20.03.2015
afatsa

Kalo kata Anis Matta, "Keharmonian akan terbentuk ketika, adanya hubungan baik diri kita dengan Allah. Diri kita dengan diri sendiri. Diri kita dengan orang lain. Dan diri kita dengan alam"
ReplyDeleteLumayan 'olahraga' otal nih tulisannya :D
Nah, tulisan ini menyoroti harmoni antara manusia satu dengan lainnya. Penggunaan logika hitam-putih dalam menanggapi cara orang lain bereaksi terhadap kita.
DeleteYa biar nggak gaje terus lah di grup :P