Masalah adalah bagian dari kehidupan manusia. Menghadang di depan sisi lemah manusia. Perjuangan melawan masalah selalu berujung pada dua hal, menguatkan manusia dan mengajarkannya hal baru dalam hidup ataukah menyampakkan manusia ke titik negatif bernama putus asa.
Jika masalah mampu membantu kita menemukan kekuatan tersembunyi diri, maka kita telah kembali ke titik nol. Titik netral dimana kita bisa memandang dunia dengan adil. Menilai kelemahan kita, menyandarkan diri pada tempat yang layak untuk kita bersandar. Sang Peniup Nafas. Titik nol akan menuntun kita ke dalam kebijakan yang kadang sulit kita mengerti darimana asalnya. Tidakkah kita ingat siapa yang menghembuskan kebenaran dalam dinding hati kita?
Begitu rupa masalah kadang terasa begitu membebani. Salah seorang sahabat mengungkapkan kegundahannya:
”Seperti berada di dalam kubangan masalah, semakin lama semakin tenggelam di dalamnya, sulit rasanya tuk bisa keluar dari semua ini, dan semakin terkuras semua daya...”
Ia kemudian mengirimkan balasan yang diterimanya dari seorang teman kepadaku. Sahabat kami yang suka sesuatu yang filosofis itu membalas:
”iya, betul. Tapi tak ada setitik usaha yang tak ada artinya...”
Sekecil apapun langkah yang kita ambil, selelah apapun diri kita dengan usaha yang kadang serasa tak cukup untuk mengahadapi kompleksnya masalah, kita harus yakin bahwa apa yang kita lakukan tak ada yang sia-sia. Bukankah Sang Pewarna Dunia tak pernah membagikan beban di atas kapasitas yang ditanggung manusia?
Semua masalah takkan bisa kita hindari, karena ia akan selalu bisa menemukan kita sekalipun kita berada di tempat paling tersembunyi. Setiap masalah hanya memberi kita dua pilihan. Membuat kita menjadi lebih kuat, berani, kemudian menjadi pribadi yang lebih baik atau membuat kita menyerah kalah dan terlempar sebagai pecundang.
4 April 2009
ketika kita dihadapkan pada suatu masalah, dan kita menemui jalan yang sangat gelap, sampai-sampai kita tak bisa menemukan pintunya, maka cobalah cari lampunya dulu, lampunya berada di tangan Sang Penguasa Hidup, tapi kita sendiri yang harus memintanya,bukan orang lain,memohonlah dengan sangat..
ReplyDelete