Thursday, 23 May 2013

Pengalaman Juru Ketik

Menjadi seorang freelance (baca: pengangguran) seperti saya lakoni sekarang ternyata berasa gado-gado. Salah satu pengalaman yang saya alami adalah menjadi juru ketik beberapa naskah. Setelah pekerjaan mengetik selesai, ternyata dapat tawaran untuk melakukan parafrase naskah.

Parafrase itu kurang lebih berarti menulis ulang sebuah naskah dengan bahasa dan sudut pandang yang berbeda dari naskah aslinya. Sepertinya rekan yang mempekerjakan saya cukup puas dengan hasil ketikan dan parafrase saya. :D

Nah, beberapa hari yang lalu saat saya menyetorkan hasil ketikan saya, Mbak Bos dan saya berbincang sebentar. Sebagai guru bahasa Inggris dan juga penulis, beliau bercerita tentang pengalaman bergelut dengan para naskah.

Ceritanya bahwa pekerjaan parafrase bukanlah hal yang mudah. Bahkan ada beberapa guru bahasa kita yang tidak cakap melakukan parafrase. *saya melongo*
Mbak Bos bercerita bahkan tak semua guru bahasa kita suka membaca. *tambah melongo*
Cerita berlanjut tentang kebiasaan membaca. Jujur setiap kali saya setor tulisan ke rumah Mbak Bos, yang menarik perhatian selalu rak buku yang di ruang tamu. Penuh dengan buku dari berbagai genre. *mupeng*

Nah, Mbak Bos ini cerita (dan nulis di note fb-nya juga) tentang usahanya menumbuhkan minat baca muridnya di suatu sekolah (juga universitas tempatnya ngajar).
Sepertinya mudah, tapi ternyata tak sedikit orang yang kontra dengan usaha tersebut. Anehnya penentangan ini malah muncul dari guru bahasa kita dan juga atasannya di kampus.
Miris, kata Mbaknya. Ada lho mahasiswa yang sama sekali tak pernah ke toko buku dan bingung bagaimana mencari buku atau tak tahu harus beli buku apa.
*speechless*
saya aja kalau ke toko buku rasanya pengen beli ini, itu, itu, itu....:D

Well, beginilah pemirsa cerita yang saya dapat saat jadi juru ketik.
Buat orang yang gila baca semacam saya, tahu bahwa banyak orang yang tidak suka baca itu aneh. Ada ya orang semacam itu?
Kalau pun nggak suka baca buku pelajaran atau buku motivasi, masa' sih dalam seumur hidupnya nggak pernah baca novel atau cerpen gitu lah....

Sedih juga sih kalau menyadari bahwa membaca ternyata belum menjadi budaya sejak dini. Perlu usaha yang keras untuk menumbuhkan kebiasaan ini.
Ayo mulai dari sodara dan orang di sekitar kita. Pinjamkan buku-buku kita. Buat mereka tahu bahwa masuk ke dunia buku itu seru!

ditemani rintik hujan kota pahlawan
23.05.2013
-afatsa-

2 comments:

  1. mbak bos hehe..
    pararase itu susah utk saya hehe

    ReplyDelete
  2. iyo, bingung mencari anonim-nya, hehehe
    kalau sudah ada naskahnya enak kok :)

    ReplyDelete