Saya terbatas. Keterbatasan, ketidaksempurnaan, dan ketidaknormalan yang terjadi di luar kehendak dan kemampuan saya. Sesuatu yang seharusnya dimiliki semua yang normal. Sayangnya, hal ini sepertinya (mungkin) bisa memupus kemungkinan saya untuk memperoleh kebaikan jangka panjang di akhirat kelak.
Sempat terpikir apakah saya telah diperlakukan tak adil oleh-Nya. Astaghfirullah.
Di saat seperti itu yang dibutuhkan adalah cahaya. Sebuah jawaban yang akan melegakan.
Jum'at pekan lalu akhirnya saya mendapatkan jawaban itu.
Seperti yang pernah dituliskan Tere Liye, penjelasan akan datang dari orang yang tepat dan di waktu yang tepat pula.
Seorang yang baru saya kenal beberapa bulan, yang saya hormati pendapatnya mengatakan hal ini pada saya,"Bila Allah menutup pintu kebaikan yang itu, maka sesungguhnya kita diberikan kesempatan untuk mengumpulkan kebaikan jangka panjang lewat cara lain."
Saya tersentak mendengarnya. Saya terdiam. Saya tersadar.
Belum cukup sampai di situ. Rabu kemarin Allah menjawab langsung pertanyaan itu.
Pagi di kantor dimulai dengan beberapa ayat suci Al-Qur'an. Dibacakan pula terjemahannya.
Tentu saja Allah tahu tentang ini, tentu saja sudah dihitung semuanya.
Ada alasan dibalik ketidaksempurnaan ini.
Meskipun malam ini saya baca lagi terjemahan dan tafsir singkatnya dan ternyata hanya sedikit menyinggung tentang kasus saya, saya tetap tergugah.
Momen Rabu pagi itu menjadi titik balik. Sebaris terjemahan satu ayat seolah jawaban telak atas kekurangajaran saya mempertanyakan keadilanNya.
Ah, saya merasa beruntung. Memang benar nasihat para bijak. Perdengarkanlah keluhan dan curhatmu padaNya, minta dan memohonlah yang terbaik atas tiap segi hidup kita.
Ah, saya merasa beruntung. Memang benar nasihat para bijak. Perdengarkanlah keluhan dan curhatmu padaNya, minta dan memohonlah yang terbaik atas tiap segi hidup kita.
Rupanya selama ini saya lupa bahwa semua yang terjadi pada diri seorang muslim adalah kebaikan. Bila mendapat nikmat, ia akan menjadi kebaikan bila kita bersyukur. Bila mendapat musibah, ia akan menjadi kebaikan juga bila kita bersabar.
Saya kurang sabar ternyata.
12.05.2013
afatsa
No comments:
Post a Comment