Thursday, 8 September 2016

Perangkap

aku terjebak bersamamu. pria yang belum merdeka dari masa lalu. berbicara tentang masa depan, sementara sesekali tak lupa melirik ke belakang.

aku terperangkap senyummu. tempat nyaman yang masih ditumbuhi benalu. penuh sulur rindu yang mendiktekan tawamu. jujur tersimpan lewat sejumput rasa ingin tahu.

aku berperang lawan perempuan satu. hanya satu. tapi itu saja membuatku lelah bertanya, sungguhkah kau mencintaiku. sementara binar matamu kadang menyinarkan lawan sepadan. seribu pasukan bayangan bersenjata kenangan.

aku ingin merdeka. sebesar inginmu belajar menerima. aku sanggup jumawa, mencintaimu lebih dari dia.

afatsa
08.09.2016

No comments:

Post a Comment