Sunday, 19 June 2011

Anomali

Belajar itu tak hanya melulu menekuni bidang ilmu tertentu di bilik-bilik kelas ataupun laboratorium. Banyak detail di sekitar kita yang jika kita meluangkan sedikit waktu untuk menoleh dan mencerna, maka akan ada hal baru yang kita pelajari. Meski kadang terlihat begitu sepele, tapi suatu saat itu bisa berarti sesuatu yang extremly different dari yang kita pahami selama ini.

Berada di sebuah negeri asing membuatku bersinggungan dengan hal-hal baru yang sedikit aneh jika dipandang dari kacamata pengalaman hidup di negeri sendiri. Anomali, begitulah sebutan untuk sesuatu yang di luar kebiasaan.

Kalian salah tempat jika berharap sesuatu yang akan aku ceritakan adalah sesuatu yang wah. Ini cuma sekedar berbagi sedikit potret anomali yang ku temui di kota tua Utrecht.

Kalau biasanya kita terbiasa melihat mobil ambulans dengan body yang besar dan gagah, di Utrecht inilah pertam kali aku melihat mobil ambulans yang relatif kecil. Jika ada empat kuantitas yakni ukuran rata2 orang Indonesia dan Belanda, serta ukuran mobil ambulansnya, maka dengan sangat jelas akan terjadi perbandingan berbalik nilai. Silahkan lihat foto berikut ini kalo nggak percaya.


Hal lain yang membuatku jatuh cinta dengan kota Utrecht adalah cita rasa klasiknya. Belum lagi kebiasaan penduduknya yang sebagian besar bepergian dengan SEPEDA. Yup, lintasan sepeda yang terpisah dari jalur utama memang nyaman sekali. Sesekali aku temui gadis cantik mirip barbie mengendarai sepeda model tua yang aku sangat tidak yakin ABG di Indonesia mau menggunakannya,hehehe. Tapi pemandangan ekstrim soal pemakaian sepeda adalah parkir. Well, cukup bisa diprediksi kan kalau dengan kebiasaan naik sepeda, tentu parkir yang tersedia adalah parkir khusus sepeda. Berikut ini dua contoh tempat parkir sepeda. Salah satunya adalah parkir sepeda bertingkat. (Waktu jalan kaki di sekitar area situ, sempet ngliatin bule menaikkan sepedanya dari parkir yang atas serta seorang cewek menaikkan sepedanya). *efek penasaran cara kerja parkiran tsb.



Bagian terkahir tulisan ini adalah tentang hewan peliharaan Lizetta (salah satu teman sekelasku dalam mata kuliah Research Method dan Designing Science Education and Communication). Kebetulan untuk 2 mata kuliah itu mahasiswa matematika bergabung dengan mahasiswa jurusan lain dalam fakultas yang sama. Nah, pas break kuliah Designing SEC, si Lizetta mengeluarkan keranjang besar mirip2 keranjang piknik. Wah, GR dy mw bagi2 makanan, ternyata malah mengeluarkan tikus coklat yang gede banget. Ckckckckckck.



Dengan kukuhnya dia bilang, "It is not mouse. It's rat. They are different". Dalam hatiku, "Ya elah,mbak, di Indonesia nyebutnya tetep aja tikus". Hiiiiiiiiii.
Penuh kasih sayang dia membelai2 si tikus betina tsb (sorry ya,Lizetta, I forgot her name). Konon katanya si tikus lagi sakit flu. Astaga.

Mungkin beberapa saat yang akan datang, beberapa tulisan tentang anomali2 lain akan ku tulis (I hope I can push my self to keep writing, hehehe). well, pasti akan muncul banyak detil-detil sepele yang dalam kacamata orang lain belum tentu penting untuk diceritakan. Tapi bukan afatsa kalau tidak menangkap momen2 kecil yang akan melengkapi mozaik perjalanannya.

Di kamar hangat tepat dekat kanal tua Oudegracht.
18.06.2011
afatsa

1 comment:

  1. "Sesekali aku temui gadis cantik mirip barbie mengendarai sepeda model tua yang aku sangat tidak yakin ABG di Indonesia mau menggunakannya". ini sepertinya budaya yg ada Sa. Di sini, didepan rumahku khususnya, saat hari2 tertentu ada semacam gerombolan sepeda tua yg dikendarai bapak2 dan ga ada anak mudanya.Demikian kalo memperhatikan acara 'fun bike' di sekitar taman bungkul sby, sebagian besar pengendara sepeda adalah anak muda tapi sepedanya model federal dkk.

    Yg menarik adalah cerita rat nya. menurutku, tikus putih jg agak lucu meski dia itu bau (pas si rosa percobaan tikus, aq disuruh nyekelno iso cilik gerak2 tp pesing. nek diadusi opo g mati yo?). Yah... cerita yg menarik. Pasti km takjub lihat org itu memelihara sesuatu yg biasanya dibunuh kalo disini :D

    ReplyDelete