Tuesday, 5 January 2010

Menemukan Kebanggaan

Pada titik tertentu, kita akan pernah mengalami perasaan ‘tak berharga’. Kita merasa rendah diri, bukan siapa2, orang yang keberadaannya dianggap tak berarti bagi dunia. Semua hal itu muncul karena kita merasa tak pernah meraih sesuatu yang patut dibanggakan.

Tak satupun di antara kita yang tak bangga jika dipuji atau dihargai karena kita telah bekerja keras meraih sesuatu. Lantas, apakah kita harus mengais pujian dan penghargaan untuk bangga pada diri sendiri? Ataukah kita mempertontonkan siapa kita pada semua orang untuk mendapatkan kebanggaan?

Salah satu sahabatku membantuku menjawab pertanyaan itu dan menemukan jalan ke arah kebanggaan. Jalannya sederhana, yaitu melihat lebih dekat diri sendiri dan menemukan ukuran kebanggaan kita.

Contoh:
Kita mungkin mencapai garis finish yang sama dengan orang lain, tapi temukanlah kebanggaan di sepanjang perjalanan menuju garis akhir. Dunia boleh menganggap pencapaian kita tak berbeda dengan lainnya, tapi kita sendiri yang harus mencari perbedaan itu.


Sahabatku menambahkan, “Kita seharusnya bangga karena kita bisa mencapai titik finish dengan perjuangan yang tak mudah. Kita menyelesaikan rintangan bukan dengan limpahan fasilitas dan finansial, seperti mereka yang mengejar finish dengan segala kemudahan. Aku bukan merasa lebih baik dari mereka, tapi aku bangga karena aku berjuang keras menuju finish.

Aku tersadar, bahwa kebanggaan dapat ditemukan dalam tiap jengkal perjalanan kita. Tak perlu banyak orang tahu siapa kita, karena yang terpenting adalah keberanian untuk bangga pada diri sendiri, dengan segala keterbatasan yang dimiliki.
Aku masih mencari, melihat ke dalam diriku, mencoba menemukan setitik kebanggaan.....

~thank you, mlf....
thank you for giving me a clue to find a way to proud to be my self.....

Surabaya, 27 Desember 2009
_22:05_

No comments:

Post a Comment