Aku tak tahu apa yang merasuki pikiranku ketika aku membulatkan tekad untuk mengejar mimpiku. Salah seorang pengajarku memang telah menamkan mimpi tersebut, tapi kebulatan tekad dan keputusan ada di tanganku.
Sungguh tak sedetikpun aku terpikir bahwa perjuangan ini mudah, tapi mengapa rasanya begitu dipersulit ketika aku hampir sampai di garis finish?
Aku takkan terlalu sakit jika mimpi ini dipangkas sejak awal. Sejauh ini mimpiku telah dibiarkan tumbuh dan terpupuk. Aku pun telah melalui semua regulasi yang harus dilewati oleh yang lain, dan tak satupun mempertanyakan mimpiku. Namun pada saat aku mempertahankan mimpiku, aku dihadapkan pada cermin yang berkata bahwa aku cuma punguk yang merindukan bulan. Terlalu berani bermimpi, ternyata tak bisa melakukan apapun dengan benar.
Aku sungguh berharap cermin itu menunjukkan letak kesalahnku, serta menuntunku bagaimana memperbaikinya, bukan menghakimiku atas semua yang terlanjur terjadi. Semua kejadian yang harusnya juga dipertanggungjawabkan oleh para regulator yang meloloskanku hingga ke tahap ini....
Ketika memutuskan untuk mewujudkan mimpi, aku tak mengharap nilai tertinggi karena bukan itu tujuanku.
Aku bukan pesimis, aku menilai kondisiku saat ini belum memungkinkan untuk melanjutkan pendidikanku. Kesadaran tersebut menuntunku bahwa jika di sini pendidikan formal terakhirku, dan mimpiku adalah jembatan menuju kelulusan, maka aku hanya berharap lulus dengan sedikit kebanggaan dalam diriku. Itu saja, tak lebih. Aku sama sekali tak meminta pujian atau penghargaan, karena aku sadar bahwa kebanggaan harus ditemukan dalam diri kita sendiri.
Maka di sinilah aku, masih tertatih dalam perjuangan....
Tak hingga terima kasih ingin ku sampaikan kepada orang-orang yang telah menanam bibit2 mimpi, memupuknya, serta membantuku mewujudkannya. Tak hingga terima kasih juga ku sampaikan kepada sahabat2ku yang tak henti mendorongku untuk terus maju, menemaniku menghadapi keraguan dan ketakutan, membangkitkan semangatku, serta mendoakanku. Tanpa kalian semua aku tak mungkin bisa menulis ini....
_afatsa_
4 Januari 2010
10.10
Anthem: * Jangan menyerah by D’masiv
* Aku bisa by AFI Junior
Inspired by mlf.
No comments:
Post a Comment